Batulicin – Posko SatuJiwa di Tanah Bumbu, Kalsel berperan penting dalam membantu warga yang ingin mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam situasi ekonomi yang sering kali sulit, pinjam meminjam dengan bunga tinggi dapat menciptakan penderitaan bagi banyak orang.
“Inisiatif ini didasarkan pada prinsip kemanusiaan dan rasa gotong royong, yang menjadi fondasi Posko SatuJiwa untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mandiri secara finansial,” ungkap Indro Turseno, Minggu (15/09/2024) melalui pesan tertulis.
Babinsa Koramil 1022-05/Karang Bintang berpangkat Pelda, Indro Turseno mengungkapkan bahwa pemberian modal usaha membantu warga untuk mengembangkan usaha mereka tanpa tekanan utang. Program ini juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.
“Dukungan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman yang memberatkan. Ini merupakan langkah penting menuju kemandirian finansial. Memang tidak bisa dipungkiri, peradaban serba instan, masalah keuangan adalah tantangan utama bagi banyak usaha kecil di Indonesia. Kepengennya begitu membuka usaha lalu sukses, berhasil tanpa melalui proses,” tuturnya.
“Diperparah jika harus ketergantungan pada pinjaman untuk modal operasi. Sering kali menjadi solusi yang menambah beban. Usaha kecil yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan modal seringkali terjebak dalam siklus hutang yang sulit untuk diatasi,” imbuh Pelda Indro.
Tidak sedikit di antara mereka yang merasa terpaksa meminjam uang dari rentenir atau aplikasi pinjaman online yang menawarkan bunga tinggi. Hal ini berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan finansial dan mental.
“Penting untuk memahami konteks ini agar kita bisa memberikan dukungan yang tepat bagi mereka,” beber Indro.
Pinjaman online sering kali diimpikan sebagai solusi cepat untuk permasalahan finansial, namun kenyataannya sering kali berujung pada masalah yang lebih besar. Masyarakat yang terjebak dalam pinjaman ini sering kali mengalami tekanan psikologis karena beban utang yang membengkak.
“Kasus ekstrem bahkan melibatkan tindakan bunuh diri akibat tekanan finansial yang tidak tertahankan akibat persoalan bunga tinggi tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh,” ungkapnya.
Indro menilai, berkaca dari beberapa kasus yang terjadi, di sinilah peran edukasi finansial sangat penting, agar masyarakat lebih bijak dalam memilih opsi pinjaman. Memahami risiko adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari jebakan utang yang berbahaya.
“Sayangnya, masalah utang yang membebani bukan hanya sekedar angka dalam laporan keuangan, tetapi juga bisa berakibat fatal. Beberapa individu bahkan mengambil keputusan ekstrem seperti bunuh diri sebagai jalan keluar dari terjepitnya kondisi finansial,” cetus Indro.
Salah satu kisah sukses dari Posko SatuJiwa adalah Slamet Riyadi, warga RT 01, Desa Kupang Berkah Jaya, Kecamatan Simpang Empat, mantan sopir yang mengalami kesulitan setelah kecelakaan. Dengan bantuan modal dari Posko SatuJiwa, Slamet dapat memulai usaha baru yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Ini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, individu yang terpuruk pun bisa bangkit dan meraih kemandirian.
Meski demikian, ungkap Pelda Indro, ada kriteria khusus untuk penerima modal usaha dari Posko SatuJiwa. Mereka yang menerima bantuan adalah mereka yang benar-benar tidak mampu dan berada dalam kondisi membutuhkan. Ia mengatakan, sebagai syarat untuk memperoleh bantuan dari Posko SatuJiwa warga harus memiliki keterangan domisili dan surat keterangan dari RT, bahwa warga memang layak mendapat bantuan.
“Proses seleksi yang ketat memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang paling memerlukan. Hal ini bertujuan untuk merangsang rasa tanggung jawab dan semangat ulet dalam berwirausaha,” ungkapnya.
Indro menilai, Posko SatuJiwa bertujuan untuk tidak hanya memberdayakan individu, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup secara keseluruhan di masyarakat. Dengan mendorong wirausaha, diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi lokal yang berdampak pada kesejahteraan kolektif.
Pelda Indro menekankan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk memberikan dorongan kepada warga agar dapat berdiri sendiri dan mandiri secara finansial.
“Kemandirian akan membantu mengurangi ketergantungan pada pinjaman yang memberatkan,” katanya.
Selain setiap minggu, program Jumat Berkah menjadi momentum untuk berbagi dan mendukung warga yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, Posko SatuJiwa tidak hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga motivasi dan pembinaan.
Program ini ungkap Pelda Indro sepenuhnya didukung oleh tim Posko SatuJiwa. Selain itu, sebagian dana dihasilkan dari sewa tenda Satu Ikhlas yang disisihkan khusus untuk program ini, serta kontribusi para relawan yang tulus ikhlas menyumbangkan rezekinya.
“Ditambah lagi dukungan Komandan Kodim 1022/Tanah Bumbu Letkol Inf Boni Berdian S.E,. dan Danramil 1022-05/Karang Bintang Lettu Inf Tirto Utomo, saya sebagai Babinsa semakin semangat untuk mengimplementasikan 8 wajib TNI yaitu salah satunya butir ke 8 menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya,” jelas Pelda Indro penuh semangat.
Bersinergi dengan kekuatan masyarakat bergotong royong dengan melakukan hal kecil, ini bisa menjadi modal kekuatan besar untuk menciptakan kemandirian di masyarakat dalam mendukung pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
Tentunya, ini bisa menjadi salah satu cara mengurangi angka kemiskinan, sehingga ini berdampak juga pada pengurangan tindakan kriminal di lingkungan. Karena bisa saling membantu gotong royong sama-sama saling peduli untuk bisa mengembangkan kemauan berwirausaha membantu secara ekonomi memenuhi kebutuhan dasar di masyarakat.
“Kami percaya, langkah ini tidak saja meringankan warga seperti pak Slamet, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mandiri dan sejahtera. Untuk itu kami mengajak bagi dermawan yang ingin, secara ikhlas berkontribusi dalam program ini,” tegas Pelda Indro Turseno.
“Inti dari semua, inisiatif Posko SatuJiwa adalah semangat kegotongroyongan. Melalui kerja sama dan saling mendukung, masyarakat dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik. Keterlibatan aktif warga dalam berbagai program memberikan rasa memiliki yang kuat dan meningkatkan kohesi sosial. Dengan semangat ini, harapan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera semakin mendekati kenyataan,” pungkasnya.